WACANA NIRVANA

Turun-lah mawar bagai titis hujan,

wangi-kan Ruh dalam warna tersuluh,

berbahtera-lah bersama Nuh,

hingga cinta kau labuh!,

O Pengembara,

jangan engkau pergi jauh,

bahtera cuma seketika di pelantar dunia.

Hirup-lah Kamil,

Mukammil-lah tujuh,

naik-naik-lah ke SANA,

mencari Dia,

peluk-lah cinta,

di asmara Nirvana!

Saturday 7 November 2015

MISTIK RINDU

MISTIK RINDU

Mendayung hari
merentas sejuta kemelut rasa
dari resah kepada pilu yang membarah
ombak-ombak prasangka menggugah setia
kelopak-kelopak duka meluruh jatuh
menumbuh pucuk-pucuk gelisah di pantai hati
melautlah desah rindu mendesir tiap waktu
membentuk bongkah kristal dalam mistik qalbu

Kenapa Kau memakmal kimia butir kasihku
menerjemah cinta dikertas algebra logikamu
sedang mistik rinduku meruap buak
berkepul bersama nyawa di dupa jantung
mengukir heliografi di dada piramid cintaku
tak termakna walau pun oleh Ramsis II

Tika thesismu melarut dalam sastera maya
kepenyairan bukanlah segalanya untuk memetik rahasia
Aku & Dia melangkaui deru perahu Columbus
memangkah sejarah benua tanpa santunan fakta
melupakan kapal Tariq ibn Ziad di Andalusia
menutup indahnya al-Hambra disenyum ain-sofea
berpusar di lengkung tangga pagoda
menatap burung anka

Berjalanlah di tanah tinggi utara
berhentilah di Konya mencatat makna
antara wangi & bunga, Matahari & cahaya
jika cinta itu bukan bauran dari kesatuan nyawa
yang meledak jelira di pucak fana,
katakan padaku, ujud Kita untuk apa?


RNT

No comments:

Post a Comment