saat suram dian yang terpadam
kunang-kunang rindu pun berkelipan
berterbangan sayap-sayap kasih
hinggap pada dahan jiwa,
dan neon tetap enggan menyala
Engkau tahu kan
daun-daun jari yang Engkau usap
Pada kening satwaku, pori-poriku terserap
darah rindu bergetar kau kecar
ranum puisiMu mengucup asmaraku
gema Hu melaju
meredah uratnadi malam
merebahkan jasadku di tanah keasingan
Engkau tahu kan
Derak dada angsaMu menghunjam
bismi alifku hilang terkaram
terbuka laut mim, pada indah maiyyah
jatuh menyonsong di ranjang petang
dalam tampar hujan
Engkau tahu kan
Saat bahtera cintaMu melabuh
antara muara Adam awalku di ruh subuh
nafas-nafas tanpa huruf memecah
menggesek viola dalam rithma Ba
kejang tali rasa mengecap makna
memecar alunan tanpa suara
bila inderaku tiba-tiba menyirna
Engkau Aku menjadi Dia
Rajendra Nath Tagore
No comments:
Post a Comment